Thursday, 23 December 2010

Dari Sidrap ke Sorowako Sulawesi Selatan

Menempuh jarak jauh dengan motor sudah pasti pegel. Karena ingin coba jalan darat maka saya berangkat dari Sidrap pakai motor Suzuki shogun 2008. . Sidrap palopo memerlukan waktu 6 jam dengan kecepatan 50 km/jam. jalannya lebar-lebar. Namun menurun. Karena sidrap ada di pegunungan. Pemandangan cukup membosankan. Jalannya pun tidakbaik. Beberapa bagian malah masih hancur terkena beban berat truk trukbesar.

Namun banyak pemandangan menarik ketika mau sampai palopo. Kota pelabuhan Di Pusat pulau sulawesi ini cukup luas. Sebaiknya mampir sebentar ke istana Luwu karena Di kota Palopo ini terdapat istana Raja Luwu.Kerajaan tertua di Sulawesi Selatan. Istananya Raja Luwu masih ada sampai sekarang dan merupakan tempat benda-benda peninggalan sejarah baik berasal dari zaman pra sejarah sampai zaman penjajahan Belanda. Ingat Manohara? Kata orang dia keturunan Raja Luwu ini. Juga raja-raja di Malaysia. Dari sembilan raja yang memerintah di Malaysia, ternyata pada umumnya merupakan keturunan Raja Bugis dari Kerajaaan Luwu, Sulawesi Selatan. Hal itu terungkap pada Seminar Penelusuran Kerabat Raja Bugis, Sulsel dengan raja-raja Johor-Riau-Selangor, Malaysia di Makassar, Juni 2007.



"Berdasarkan hasil penelusuran silsilah keturunan dan tinjauan arkeologi diketahui, 14 provinsi di Malaysia, sembilan diantaranya diperintah oleh raja yang bergelar datuk (dato`) atau sultan, sedang empat provinsi lainnya diperintah gubernur yang bukan raja," kata Prof Emeritus Dato` Dr Moh Yusoff bin Haji Hasyim, President Kolej Teknologi Islam Antarbangsa Melaka. Menurut dia, dari segi silsilah, kesembilan raja yang memiliki hak otoritas dalam mengatur pemerintahannya itu, berasal dari komunitas Melayu-Bugis, Melayu-Johor dan Melayu-Minangkabau. Sebagai contoh, lanjutnya, pemangku Kerajaan Selangor saat ini adalah turunan dari Kerjaaan Luwu, Sulsel.

Kota berikutnya adalah Masamba, kota kecil ibukota Kabupaten Luwu , kirakira 138.9 kilometer dari Palopo. Ada lapangan terbang kecil disini, jika mau naik pesawat dari Makasar. Karena Sampai di Masamba jam 7 malam. Istirahat dengan tidur malam di sebuah hotel kecil. Hotel Sidenreng Seharga 40.000 perkamar. Lumayan buat melepas lelah. Jangan memakasakan diri, sudah malam.

Pagi-pagi setelah sarapan, langsung berangkat ke Malili, menempuh sekitar 3 jam . Banyak pemandangan indah disepanjang jalan ini.

Sampai di Malili pusatnya Luwu Timur. Tempat asal mulanya orang bugis sebelum menyebar ke seluruh sulawesi dan indonesia..
Setelah beristirahat sebentar di pinggir sungai Larona yang indah langsung saja meneruskan perjalanan ke Sorowako. Dari sini jalan menanjak sejauh 60 km. Dan menghabiskan waktu sekitar 2 jam baru sampai di sorowako. Pemandangan pun berganti gunung dan hutan yang lebat dengan diselingi truk-truk besar yang membawa bijih nikel. Perlu diingat Sorowako selalu hujan. Jika tidak hujan maka akan dibuat hujan buatan oleh PT Inco. Mereka rugi besar jika tidak hujan. Karena mereka sangat memerlukan listrik yang dihasilkan oleh sungai Larona. Jadi jika hujan diperjalanan itu sudah biasa dan harus diantisipasi.

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, Akhirnya sampai di soroako malam hari. Gelap dan sepi. Namun hotel dan fasilitas hiburan ada. Istirahat dan besok siap menikmati kota ini. Soroako adalah nama sebuah desa di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Meski letaknya cukup terpencil atau sekitar 10 jam dari Makassar, desa ini sangat terkenal dan memiliki infrastruktur yang cukup lengkap. Ini tak lepas dari kehadiran sebuah perusahaan pertambangan nikel nikel milik PT International Nickel Indonesia (Inco). Maklum, Soroako adalah salah satu daerah penghasil nikel terbesar dunia.


Ketenaran Soroako ternyata bukan karena hasil tambangnya. Daerah ini banyak dikunjungi orang lantaran keindahan panorama alamnya mulai dari pegunungan, laut, air terjun, serta danau. Ada tiga danau besar di daerah ini yang terkenal keindahannya, yakni Danau Mahalona, Matano, dan Towuti. Danau Matano merupakan danau ketiga terdalam di Indonesia dan ke delapan di dunia. Kedalaman danau ini mencapai kurang lebih 600 meter. Namun tidak usah ke tengah danau untuk menikmati danau ini. Dipinggir danau juga bisa.. berenang , main kano atau diving..

so sekarang istirahat dulu , besok kita nikmati dinginnya air matano ini..

No comments:

Post a Comment