Tuesday, 31 January 2012

Pidato Severn Suzuki, Bungkam Dunia.



Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization.

Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada di sini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak didengar.

Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami

menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya. Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan
mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.
Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untukkehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi. Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .

Jika seorang anak yang berada di jalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali.

Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja, ‘kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu,bukan oleh kata-katamu”.
Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang ANDA, cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Thursday, 26 January 2012

Menikmati Musik HELLOWEEN


HELLOWEEN adalah grup musik metal terbaik dari Jerman. Menikmati musik mereka seperti menikmati kerasnya arus sungai. Musik speed metalnya benar-benar mantap. berdiri 1985 sampai sekarang ,grup musik ini telah berganti-ganti personel. Namun leader vokal terbaiknya adalah generasi yang pertama.

Coba saja lagu-lagu dari album-album pertama mereka..you will like it.

Friday, 20 January 2012

Proyek Citarum

Dana sudah dikucurkan,niat baik semoga berbuah baik. Sungai Citarum sebagai sungai yang terpanjang di Jawa Barat saat ini sedang mendapat beban berat. Kotor dan makin menyempitnya lebar sungai membuat sungai ini semakin ringkih dan tidak sedap dipandang mata.

Walau Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jabar meminta Integrated Citarum Water Resources Management Investment Project (ICWRMIP) atau Proyek Citarum terintegrasi yang digagas pemerintah dihentikan namun setelah berhenti sementara akhirnya program ini di rencana ulang.

Alasan minta dihentikan adalah "Saya lihat konsepnya tidak jelas, tidak integral dengan program lain. Apalagi proyek ini menggunakan utang, artinya seluruh rakyat Jabar harus menanggung utang ini," ujar Dadan kepada INILAH.COM saat ditemui wartawan di Jalan RE Martadinata Bandung, Kamis (7/7/2011).

Dia mengatakan, sejak mulai diluncurkan, proyek tersebut tidak memiliki desain yang jelas. Mulai dari mekanisme dan proses penggusuran masyarakat, sampai proses partisipasi masyarakat.

Bahkan dia melihat proyek ini hanya akal-akalan untuk menyelamatkan ketersediaan air di Jakarta. Apalagi, sebagian besar kebutuhan air Jakarta berasal dari Citarum.

"Saya lihat ini hanya sebagai cara bagi investor untuk menanamkan modal di sektor air," tambahnya.

Yang protes tidak hanya Walhi, Aliansi Rakyat untuk Citarum (ARUM) suatu LSM yang mempunyai jaringan masyarakat sipil di Jakarta dan Jawa Barat yang melakukan pemantauan persiapan proyek ICWRMIP sejak Pebruari 2008. ARUM telah membangun kontak dengan pengelola proyek di ADB dan Bappenas sebagai usaha untuk mendapatkan informasi atas rencana ICWRMIP ini. ARUM telah melakukan penilaian kolektif atas ICWRMIP berdasarkan misi pencari-fakta, pertemuan dengan tim pengelola proyek ADB, meninjau dokumen-dokumen proyek, studi materi lain yang relevan termasuk kebijakan-kebijakan ADB. Dan ARUM juga telah membuat petisi menolak Proyek Citarum
disini

Padahal jika dilihat manfaatnya Proyek Citarum maka akan terlihat lebih besar manfaatnya.
Ini Sungai Citarum saat ini di Kerawang - Bekasi :

Rencana Proyek Citarum di Kerawang - Bekasi Nantinya seperti ini

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2011 menyediakan anggaran untuk proyek pengerukan endapan Citarum. Proyek senilai Rp 1,3 triliun itu menyasar 10,5 juta meter kubik endapan di badan sungai sepanjang 180 kilometer hingga tahun 2013. Mudah-mudahan proyek ini bermanfaat bagi semua ummat di Jawa barat dan Jakarta. Karena pasokan air bersih Jakarta berasal dari sini.

Kalau ada tudingan proyek ini sebetulnya untuk air minum orang di Jakarta, saya rasa tidak apa-apa, toh airnya bermanfaat dan berguna untuk hidup orang banyak.
Hanya penanganan mereka yang terkena Dampak harus tetap diperhatikan.

Tuesday, 10 January 2012

Menikmati karya franz Wilhelm Junghuhn



Franz Wilhem Junghuhn yang dianggap sebagai “Humbolt pulau Jawa” mengabdikan dirinya pada alam tanah Jawa yang dianggapnya sebagai rumah kedua dan telah menghasilkan banyak penemuan-penemuan penting, salah satunya ditulis dan digambar dalam bukunya “ Lukisan Alam Jawa” yang memiliki kontribusi cukup besar bagi kenyataan-kenyataan ilmiah mengenai pulau Jawa saat ini.



Lahir pada 26 Oktober 1809 di kota Mansfeld, Jerman, dari seorang ayah yang berwatak keras dan seorang ibu yang lemah lembut, menjadikan Junghuhn seorang yang juga berwatak keras, berkepribadian bebas dan tidak suka terikat, dan bersifat penyendiri. Kecintaannya pada pengetahuan alam, menyebabkan kuliah kedokterannya berjalan kurang baik karena Junghuhn lebih fokus untuk merancang buku tentang mikologi (ilmu jamur-red) dan botani (ilmu tumbuhan-red).

Setelah lulus ujian kedokteran dan berkiprah sebagai seorang dokter militer kelas III pada pasukan kolonial Belanda, mengantarkan Junghuhn tiba di Batavia (sekarang Jakarta-red) pada 13 Oktober 1835. Namun, ketertarikannya pada bidang botani terutama mikologi mendorongnya untuk melakukan ekspedisi di beberapa tempat di Yogyakarta (seperti: pantai selatan, Rongkop Imogiri, Prambanan, Salatiga, Magelang, Borobudur) dan Jawa Barat (seperti: Pelabuhan Ratu, Priangan, Cirebon).
Setelah lulus ujian dokter militer kelas II di Batavia, Junghuhn tinggal di Tanah Priangan (Cianjur, Pangalengan, Lembang, Garut) dan menyusun manuskipnya tentang Tanah Batak yang dapat diterbitkan dalam bahasa Belanda (1844) dan bahasa Jerman (1847).


Artikelnya yang berjudul “Beiträge zur Geschichte der javanischen Vulkane (Sumbangan untuk Sejarah Gunung-Gunung Vulkanik di Jawa-red)”, diterbitkan oleh van Hoevell yang dimuat dalam Tijdschrift voor Neerlands Indie (TNI), namun menjadi pemicu konfrontasi dengan ahli holtikultural Taman Botani Bogor, Johan Elias Teysmann, yang Junghuhn sudah menganggapnya sebagai “Professor of Vegetables (Profesor Sayuran-red).

Penelitian Junghuhn di pulau Jawa, ia fokuskan mengenai geografi gunung berapi dan pengamatannya tentang pengrusakan pulau Jawa oleh kolonial Belanda. Awalnya, ia ingin menerapkan ilmu mikologinya yang dipelajarinya di Sidney, tetapi tidak terlaksana karena Junghuhn terlalu terpesona pada kekayaan tumbuhan segala jenis yang hidup di tanah Jawa.



Junghuhn sempat mendaki 43 gunung berapi di pulau Jawa dan menjadi pendaki Eropa pertama. Pengamatan Junghuhn adalah penting karena menawarkan hipotesis baru bahwa gunung berapi terbentuk dengan sendirinya dalam waktu yang lama dengan penumpukan batuan dan lava. Adanya gunung berapi dengan lingkaran kawah yang besar, terbentuk karena adanya kekuatan dari dalam gunung berapi yang sangat besar. Hal ini terjadi di Sumatera, dimana Danau Toba merupakan hasil dari letusan gunung berapi.



Penelitiannya di Jawa Tengah yang dihabiskannya selama setahun penuh, menerbitkan buku pertamanya yaitu “Topographische und naturwissenschaftliche Reisen (Perjalanan Topografi dan Ilmu Alam-red)”.



Dokumentasi dari karya-karya Junghuhn dapat diperoleh di Foto Buku di Belanda. Yang masih tidak berubah adalah belum adanya terjemahan dalam bahasa Indonesia sehingga hanya diketahui oleh orang Eropa saja sehingga masih bisa dikatakan sebagai proyek kolonial. Pada saat ini, sudah tidak ada lagi proyek kolonial dan diharapkan kedepannya semua orang terutama masyarakat Indonesia dapat mengetahui informasi ini.

Monday, 9 January 2012

Menikmati karya Walter Spies


Spies mengembangkan kesenian Bali. Bersama Beryl de Zoete, Spies menulis Dance & Drama in Bali, salah satu catatan paling awal tentang tari dan drama di luar budaya Barat. Dia juga terlibat dalam pembuatan film The Island of Demons bersama Baron Viktor van Plessen. Spies mendanai pembuatan film itu dari uang warisan pemberian Friederich Murnau yang meninggal pada 1931. Film itu punya pengaruh besar pada persepsi dunia tentang Bali.


Pada 1923, Spies bertolak meninggalkan Eropa dan berlabuh di Hindia Belanda, tempat yang dulu kerap dia kunjungi bersama Murnau. Selama sekira dua tahun dia menetap di Pulau Jawa, dia menjadi teman baik Sultan Djojodipuro, putra mahkota Kesultanan Yogya, dan bahkan tinggal di keraton. Dia memimpin orkes Keraton Yogya dan sesekali menjadi pemain piano pengiring di acara pagelaran musik. Dia juga mempelajari gamelan dan menciptakan notasi khusus yang memungkinkan musik gamelan dimainkan pada piano, dan sebaliknya. Pada 1925 Spies mengunjungi Bali dan kemudian jatuh cinta pada alam dan orang-orang di sana. Dia pun menetap di Bali.

Di sinilah ia menemukan tempat impiannya dan menetap hingga menjelang kematiannya. Di bawah perlindungan raja Ubud masa itu, Cokorda Gede Agung Sukawati, Spies banyak berkenalan dengan seniman lokal dan sangat terpengaruh oleh estetika seni Bali. Ia mengembangkan apa yang dikenal sebagai gaya lukisan Bali yang bercorak dekoratif. Dalam seni tari ia juga bekerja sama dengan seniman setempat, Limbak, memoles sendratari yang sekarang sangat populer di Bali, Kecak.

Sering kali dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama kali menarik perhatian tokoh-tokoh kesenian Eropa terhadap Bali. Ia memiliki jaringan perkenalan yang luas dan mencakup orang-orang ternama di Eropa. Sejumlah temannya banyak diundangnya ke Bali untuk melihat sendiri pulau kebanggaannya itu. Di bulan Desember 1938 Spies sempat dipenjara karena dituduh homoseksual. Ia baru dibebaskan karena bantuan beberapa temannya, di antaranya Margaret Mead, pada September 1939.

Perang Dunia Kedua membawanya pada nasib buruk. Sebagai orang Jerman, ia ditangkap pemerintah Hindia Belanda. Ia meninggal 19 Januari 1942 karena tenggelam bersama-sama dengan kapal 'Van Imhoff' yang ditumpanginya






Kapal yang seharusnya berlayar ke Srilanka itu, yang mengangkut orang-orang Jerman yang diusir dari Hindia Belanda akibat serangan Jerman ke Belanda dibom armada Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di perairan barat Sumatera Utara..

Walter spies pun tewas.. meninggalkan karya-karyanya yang indah.

Saturday, 7 January 2012

Pertama kali melihat hantu



Selama ini saya tidak terlalu percaya dengan hantu. Dan sering dengar teman-teman cerita tentang hantu yang ada di basecamp kami. Namun tadi malam jam 3 pagi ada yang datang. Asap putih membentuk pocong muncul tepat didepan muka. Untungnya lagi tidur jadi langsung aja tutup pake selimut. Nggak berani ngintip..langsung merem. Nggak tahu lagi ceritanya itu hantu yang ada didepan muka.
Besoknya Adit langsung menanyakan hal semalam..

“Lihat tidak tadi malam di kamar?”

“Iya.”

“Itu yang nunggu kamar ini.”

“Oohh. Nggak ganggu kan?”

“Ya begitu aja.”

“Emang ada lagi yang lain?”

“Banyak. Dibelakang kamar nenek-nenek. Di pondok indah pas di pagarnya genderuwo. Trus di jembatan di depan. Semua baik kok, kecuali yang di atas jembatan sana. Itu yang paling dan sering usil.”

“Ooh begitu ya.”

“Sebetulnya masih banyak. Yang dikandang ayam ada. Yang di kolam tempat kita mancing juga ada.”

“Mau dibukakan matanya buat lihat ga?”

“Nggak. Terimakasih.”

Orang gede dan ganteng ini kemudian berlalu ke kamar mandi.

Sendirian disini jadi mikir. Memang sih.. selama kami tinggal di situ. Sering terjadi kecelakaan di satu titik. Bukan di jembatan besar. Namun di jembatan kecil dijalan poros Sidrap ini. Jika kita ada diatas jembatan itu kita malah tidak tahu bahwa disitu ada jembatan. Namun jika kita ke pinggir jalan baru lihat itu jembatan karena ada sungai kecil dibawahnya.

Di titik ini sering banget terjadi kecelakaan. Padahal jalan disekitar situ biasa saja. lurus mulus. Dan sering diberi lampu jalan. Cuman aneh kadangkadang lampunya suka mati mendadak.

Kecelakaan pertama yang kami lihat adalah ketika sebuah mobil sarat muatan nyebur ke sawah. Untuk tidak ada yang luka parah. Penegmudinya bilang kok aneh..tahutahu belok. Kami pikir sih supirnya ngantuk. Karena Saat terjadi jam 2malam.

Kecelakaan kedua truk fuso meletus ban belakangnya. Otomatis peleknya langsung mengukir keras di jalan poros itu. Membuat satu garis dalam di aspal. Tidak ada yang luka hanya truk jadi tidak bisa jalan, nyungsep di pinggir jalan.

Kecelakaan ketiga ini yang parah. Sebuah mobil Toyota kijang mendadak mati mesinnya tepat di atas jembatan itu. Supirnya bingung, otak atik sana-sini tetap tidak bisa nyala. Akhirnya kendaraan ditinggalkan untuk mencari bengkel. Beberapa saat kemudian lampu diatas jembatan itu mendadak padam. Sehingga Susana disitu gelap. Bisa kebayang sekarang.. jalan poros gelap gulita dengan sebuah mobil mogok dipinggir jalan, dengan mengambil sepertiga lebar jalan. Lalu lewatlah sebuah sepeda motor . Ngebut lagi. Mungkin karena kaget tiba-tiba melihat ada mobil didepannya dia langsung injak rem.

Iiitttt...

Nguiiingggg…

Jrott..

Thursday, 5 January 2012

Kelurahan di Sidrap (Sindenreng Rappang)



1. Kecamatan Baranti

- Kelurahan/Desa Baranti (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Benteng (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Duampanua (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Manisa (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Panreng (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Passeno (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Sipodeceng (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Tonronge (Kodepos : 91652)
- Kelurahan/Desa Tonrong Rijang (Kodepos : 91653)

2. Kecamatan Dua Pitue

- Kelurahan/Desa Ajubissue (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Ana Banna (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Betao (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Betao Riase (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Bulu Cenrana (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Dongi (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Kalempang (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Lancirang (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Lasiwala (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Otting (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Ponrangae (Kodepos : 91683)
- Kelurahan/Desa Sumpang Mango (Kodepos : 91683)

3. Kecamatan Kulo

- Kelurahan/Desa Abbokongeng (Kodepos : 91653)
- Kelurahan/Desa Kampung Baru (Kodepos : 91653)
- Kelurahan/Desa Kulo (Kodepos : 91653)
- Kelurahan/Desa Madenra (Kodepos : 91653)
- Kelurahan/Desa Mario (Kodepos : 91653)
- Kelurahan/Desa Rijang Panua (Kodepos : 91653)

4. Kecamatan Maritengngae

- Kelurahan/Desa Allakuang (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Kanie (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Lakessi (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Lautang Benteng (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Majelling Watang (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Majjelling (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Pangkajene (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Rijang Pittu (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Takkalasi (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Tanete (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Wala (Kodepos : 91611)
- Kelurahan/Desa Sereang (Kodepos : 91615)

5. Kecamatan Panca Lautan / Lautang

- Kelurahan/Desa Allesalewoe (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Bapangi (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Bilokka (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Cenrana (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Corawali (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Lajonga (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Lise (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Wanio (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Wanio Timoreng (Kodepos : 91672)
- Kelurahan/Desa Wettee (Kodepos : 91672)

6. Kecamatan Panca Rijang

- Kelurahan/Desa Bulo (Kodepos : 91651)
- Kelurahan/Desa Bulo Wattang (Kodepos : 91651)
- Kelurahan/Desa Cipotakari (Kodepos : 91651)
- Kelurahan/Desa Kadidi (Kodepos : 91651)
- Kelurahan/Desa Lalebata (Kodepos : 91651)
- Kelurahan/Desa Macorawalie (Kodepos : 91651)
- Kelurahan/Desa Rappang (Kodepos : 91651)
- Kelurahan/Desa Timoreng Panua (Kodepos : 91651)

7. Kecamatan Pitu Raise / Pitu Riase

- Kelurahan/Desa Batu (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Belawae (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Bila Riase (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Bola Bulu (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Botto (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Buntu Buanging (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Compong (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Dengeng-Dengeng (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Lagading (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Leppangeng (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Lombo (Kodepos : 91691)
- Kelurahan/Desa Tanatoro (Kodepos : 91691)

8. Kecamatan Pitu Riawa

- Kelurahan/Desa Bila (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Kalosi (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Kalosi Alau (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Padangloang (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Padangloang Alau (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Salo Mallori (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Salobukkang (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Taccimpo (Kodepos : 91681)
- Kelurahan/Desa Tanrutedong (Kodepos : 91681)

9. Kecamatan Tellu Limpoe

- Kelurahan/Desa Amparita (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Arateng (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Baula (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Massepe (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Pajalele (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Polewali (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Teppo (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Teteaji (Kodepos : 91662)
- Kelurahan/Desa Todang Pulu (Kodepos : 91662)

10. Kecamatan Watang Pulu

- Kelurahan/Desa Arawa (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Bangkai (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Batulappa (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Buae (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Carawali (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Ciro-Ciroe (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Lainungan (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Lawawoi (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Mattirotasi (Kodepos : 91661)
- Kelurahan/Desa Uluale (Kodepos : 91661)

11. Kecamatan Wattang / Watang Sidenreng

- Kelurahan/Desa Aka-Akae (Kodepos : 91613)
- Kelurahan/Desa Empagae (Kodepos : 91613)
- Kelurahan/Desa Kanyuara (Kodepos : 91613)
- Kelurahan/Desa Talawe (Kodepos : 91613)
- Kelurahan/Desa Talumae (Kodepos : 91613)
- Kelurahan/Desa Mojong (Kodepos : 91614)
- Kelurahan/Desa Damai (Kodepos : 91616)
- Kelurahan/Desa Sidenreng (Watang Sidenreng) (Kodepos : 91682)

Tuesday, 3 January 2012

Namanya Juarsa




Makassar malam hari, kami langsung kirim email buat laporan, sekalian minta dikirim bekal buat kami, dana maksudnya. Malam itu langsung tidur karena cape dan badan harus segar lagi karena besok langsung ke Sidrap naik mobil.

Besok paginya ada sms masuk. Ada orang gila mau datang. Namanya Juarsa. Gede gendut dan item. Dia datang menyusul. Walau diberitahu bahwa pekerjaan masih lama dia sudah muncul di Makasar. Katanya ada di sebuah wisma di jalan onta. Ketika disusul kesana orang wisma bilang dia sudah keluar. Cape deh.

Setelah dicari kesana kemari, akhirnya ketemukan dia dipinggir jalan deket pasar. Sambil memegang tas hitam besarnya, berdiri melamun sambil merokok. Celingak.. celinguk. Begitu melihat kami langsung dia perlihatkan giginya yang item penuh nikotin. Senyum lebar selebar-lebarnya.

“Hallo bos. “ Serunya kegirangan karena melihat kami.
“Udah lama disini?”
“Dari pagi. “
“Kok bisa?”
“Iya lah..kalau lebih dari jam 9 nanti harus bayar sewa kamar lagi dong.”
“Ooh.. pantes.”
“Ya udah.. ayo naik motor..”

Langsung saja dibawa ke messnya aco.

Juarsa ini dulu anak buah saya dalam riset. Orangnya sebetulnya tekun dan jujur namun ada yang salah dengan orang ini. Setahun lalu pernah jatuh ke jurang di Garut saat bertugas disana. Untungnya selamat karena nyangkut di pohon bambu. Kepalanya bocor namun tetap sehat dan terlihat segar. Hobinya merokok. Itu rokok selalu ada dijari tangannya. Kapanpun dimanapun. Kecuali sat-saat resmi tentunya. Rokoknya merk apa saja yang penting wujudnya rokok. Dalam satu jam bisa menghabiskan 1 bungkus rokok isi 12 batang, apalagi jika sambil kerja. Bisa-bisa lebih sering nyalain rokok dari pada kerja. Bahkan suatu ketika pernah tidur sambil merokok. Tentu saja bibirnya sempat terbakar. Masih untung nggak ketelan tuh rokok. Yang ditakuti orang-orang yang kenal dia cuma satu jangan-jangan otaknya tertinggal di Garut waktu jatuh.

Senyam senyum mulu, langsung aja kami suruh mandi. Baunya terasa sampai ke sebrang.
Setelah mandi dia cerita kalau sudah datang dari kemarin pakai kapal laut dari Tanjung Priuk. Dibayarin sama pacarnya yang baru kenal lewat telepon saat polling survey.

“ Ini kebetulan atau kesempatan ya..”pikirku.

Sudah 3 hari dia di Makassar. Semuanya atas biaya dan akomodasi dari pacarnya. Hari pertama datang tinggal di hotel, hari kedua pindah ke mess di jalan onta. Dan hari ketiga tadi di pinggir jalan katanya. Jadi dia nelpon kami karena perlu tumpangan..
“ Oooh ternyata diusir dari mess.. Ya?” ujar ku..

“He he he he..” di Cuma nyengir.

Ngertilah kalau begitu.

*****