Monday 9 January 2012

Menikmati karya Walter Spies


Spies mengembangkan kesenian Bali. Bersama Beryl de Zoete, Spies menulis Dance & Drama in Bali, salah satu catatan paling awal tentang tari dan drama di luar budaya Barat. Dia juga terlibat dalam pembuatan film The Island of Demons bersama Baron Viktor van Plessen. Spies mendanai pembuatan film itu dari uang warisan pemberian Friederich Murnau yang meninggal pada 1931. Film itu punya pengaruh besar pada persepsi dunia tentang Bali.


Pada 1923, Spies bertolak meninggalkan Eropa dan berlabuh di Hindia Belanda, tempat yang dulu kerap dia kunjungi bersama Murnau. Selama sekira dua tahun dia menetap di Pulau Jawa, dia menjadi teman baik Sultan Djojodipuro, putra mahkota Kesultanan Yogya, dan bahkan tinggal di keraton. Dia memimpin orkes Keraton Yogya dan sesekali menjadi pemain piano pengiring di acara pagelaran musik. Dia juga mempelajari gamelan dan menciptakan notasi khusus yang memungkinkan musik gamelan dimainkan pada piano, dan sebaliknya. Pada 1925 Spies mengunjungi Bali dan kemudian jatuh cinta pada alam dan orang-orang di sana. Dia pun menetap di Bali.

Di sinilah ia menemukan tempat impiannya dan menetap hingga menjelang kematiannya. Di bawah perlindungan raja Ubud masa itu, Cokorda Gede Agung Sukawati, Spies banyak berkenalan dengan seniman lokal dan sangat terpengaruh oleh estetika seni Bali. Ia mengembangkan apa yang dikenal sebagai gaya lukisan Bali yang bercorak dekoratif. Dalam seni tari ia juga bekerja sama dengan seniman setempat, Limbak, memoles sendratari yang sekarang sangat populer di Bali, Kecak.

Sering kali dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama kali menarik perhatian tokoh-tokoh kesenian Eropa terhadap Bali. Ia memiliki jaringan perkenalan yang luas dan mencakup orang-orang ternama di Eropa. Sejumlah temannya banyak diundangnya ke Bali untuk melihat sendiri pulau kebanggaannya itu. Di bulan Desember 1938 Spies sempat dipenjara karena dituduh homoseksual. Ia baru dibebaskan karena bantuan beberapa temannya, di antaranya Margaret Mead, pada September 1939.

Perang Dunia Kedua membawanya pada nasib buruk. Sebagai orang Jerman, ia ditangkap pemerintah Hindia Belanda. Ia meninggal 19 Januari 1942 karena tenggelam bersama-sama dengan kapal 'Van Imhoff' yang ditumpanginya






Kapal yang seharusnya berlayar ke Srilanka itu, yang mengangkut orang-orang Jerman yang diusir dari Hindia Belanda akibat serangan Jerman ke Belanda dibom armada Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di perairan barat Sumatera Utara..

Walter spies pun tewas.. meninggalkan karya-karyanya yang indah.

No comments:

Post a Comment