MENCARI GUDANG
Kami tidur
di rumah makan kenalan bernama stevi. Sebuah warung kopi harum manis di
jl.incoiro no.46. Rumah makan ini menyediakan makanan dan minuman biasa seperti
rumah makan umunya. Namun jangan berharap banyak. Tidak mirip rumah makan padang atau rumah makan
yang kita bayangkan. Hanya semacam café.
Tidak lebih. Namun yang menghidupi rumah makan ini adalah adanya catering untuk
para karyawan Inco. Namun jika kita ingin merasakan rumah makan khas Luwu yang
menyediakan berbagai makan tradisional disini Stevi ini mempunya sebuah restoran
yang terletak di pinggir gunung. Tersembunyi diantara hutan pohon sagu. Rumah
makan limboto.. lupa saya.. nanti saya cek lagi.
Dari Stevi
ini kami berencana menyewa sebanyak 8 buah motor untuk opearsional di luwu
timur ini. Setelah jelas perlu dan niat kami juga sekalian memberinya down
paintmen untuk motor yang akan disewa, kami segera tidur. Gaya bacpaker lagi..
di bangku restorannya yang dingin karena ac dan cuaca diluar juga sedang hujan
deras.
Disudut kafe ada tulisan.."Orang yang
bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan keinginannya, tetapi mereka
yang tetap bangkit ketika jatuh". Hmm..
Sinyal hp
bagus .. maka bisa internetan dan bikin status..
Pagi-pagi
setelah diberi hidangan kopi susu hangat kami sarapan. Gratis.. Pukul 08.00
Para karyawannya sudah berdatangan. 2 orang wanita dan 1 pria. Yang pria
langsung kedapur memasak dan menyiapkan
catering untuk dibawa ke Inco. Tidak semua makanan dimasak disini, namun
ada juga yang dimasak di restoran pribadinya yang terlteak di belakang gunung sebelum Sorowako. Jam 10.00
semua bungkusan catering siap dan semua masakan yang sudah matang segera dimasukan ke dalam mobil kecil.
Avansa. Setevi pamit… kami juga pamit.
Setelah sebelumnya sepakat untuk bertemu lagi 3 hari kedepan.
Tujuan
sekarang adalah mencari basecamp di kota Malili dan sekitarnya. Kami langsung cabut menuruni pegunungan
verbeek. Jalan yang licin akibat hujan deras semalam membuat kami extra
hati-hati. Hendra di belakang dengan santainya mengendarai satria barunya.
Jalan yang
berliku-liku, serta hutan yang sepi membuat kami akhirnya tancap gas. Debu
bercampur air menerpa muka kami yang sudah 2 hari ini tidak mandi.
Tabarano
lewat.. Pembangkit listrik Karebbe lewat.. akhirnya Malili. Disini kami pelan
karena mulai mencari –cari rumah atau ruko yang pantas untuk dijadikan gudang.
Cerekang lewat dan akhirnya Manurung..
Disini kami mulai Tanya-tanya “adakah rumah yang bisa disewa untuk dijadiakan
gudang”.
Dan atas
petunjuk yang punya ruko di Manurung kami berangkat ke pertigaan Lakawali.
Disini ada rumah Toko yang luas namun sedang kosong. Kami pun bertemu dan
mengajukan keinginan kami untuk menyewa tempat itu. Setelah tawar menawar..
akhir deal. Kami putuskan basecampnya disini.
Sebuah
rumah took dengan luas 10mX20m. Tinggi
sedang. Dasarnya dari kramik dan ubin. Cocok sekali untuk dijadaikan gudang.
Pemiliknya pensiunan polisi.
Ada
kata-kata yang akan menjadi masalah pada kami saat deal-dealan ini.
“Kami akan
sewa tempat Bapak selama 2 bulan. Nanti jika kami merasa masih memerlukan tempat ini maka akan
diperpanjang lagi selama 1 bulan lagi. Jika lewat satu hari misalnya dari
tanggal yang disepakati, maka kami akan memperpanjang lagi selama 1 bulan..
Bagai mana pak? Tanya Dadang kepada pemilik rumah itu.
“ Maksud
bapak Dadang jika lewat dari hari yang sudah disepakati maka akan dibayar
dengan harga 1 bulan?” Tanya bapak itu.. Aneh saja dia. Kok ada orang yang mau
bernego seperti itu.
“iya Pak..
jika misalkan hari ini sudah habis masa kontraknya, terus ternyata kami masih
perlu maka kami akan memperpanjang lagi selama 1 bulan.” Tegas Dadang.
Saya juga
meng iyakan . Karena dalam fikiran saya setelah kontrak habis dan jika
diputuskan akan memperpanjang lagi pasti hitungan kontrak selama satu bulan.
Nggak mungkin sehari.
“Oke..
setuju” Kata bapak itu.
Alhamdulillah
akhirnya kami malam itu bermalam dibasecamp.
Motor dimasukan ke gudang dan kamipun mandi. Setelah makan di baso
diseberang jalan kamipun beristirahat.
Tidur beralaskan tikar pandan, diberi bantal di lantai keramik yang
dingin. Nyamuk tidak sebanyak sidrap,
cukup autan sebagai pengusir nyamuk dan Kami bertiga tidur dengan nyenyaknya.
No comments:
Post a Comment