Mengenal Luwu
Pemandangan alam pagi hari yang sangat indah di luwu |
Bercerita
tentang Luwu berarti bercerita tentang
La Galigo. Seorang anak manusia yang
lahir dan besar di Luwu untuk kemudian melanglang buana keliling dunia jauh
sebelum bangsa eropa keliling dunia.
Di
mulai dari turunnya Bataraguru dari kahyangan dan menetap di Luwu kemudian
mempunyai anak bernama La Togeq Langiq (Batara lattu) kemudian punya anak 2 orang
yaitu Sawerigading dan We Tenriabeng.
Sawerigading artinya lahir di bambu
, yaitu sawe=lahir, dan ri gading = di atas bambu betung. Sawerigading kecil tidurnya
pake selimut pisang kepok, atau pisang manurung . Kebayang seberapa kecilnya Sawerigading. Hangatnya daun pisang gepok membuat kulitnya menyatu dalam daging tubuh
Sawerigading. Sehingga oleh Batara Guru
berpesan untuk anak cucunya agar pisang kapok tidak diperbolehkan untuk dimakan. Entah buah, daunnya atau seluruh bagian dari
pisang itu.
Sawerigading menikahi We Cudai. Dari
perkawinannya, melahirkan anak pria bernama La Galigo. Anak inilah, yang akhirnya menjadi
penerus Kerajaan Luwu. Dan dari masa kejayaan
La Galigo, ia menulis silsilah keluarganya sendiri. La Galigo menuliskannya
dalam lembaran lontara bagaimana asal muasal turunannya ada di Bumi dari
langit. Rajutan cerita La Galigo serta merta menjadi legenda , jejak-jejaknya
dipelihara dan menjadi jalan
hidup bagi para keturunannya hingga
saat ini.
Orang orang bugis dan Luwu percaya
adanya orang yang turun dari langit, karena itu ada istilah to manurung yang artinya orang dari langit, ini disebabkan oleh karena orang itu tidak
diketahui darimana asalnya, selain
itu orang ini suka menghilang, pergi entah kemana. Orang Luwu dan bugis percaya
bahwa mereka yang turun kedunia dari langit itu akan membawa rahmat, keselamatan, kemakmuran dan kesejahteraan untuk masyarakat
mereka. Dan itu terbukti, karena para to
manurung yang terkenal adalah Raja Soppeng pertama dan Batara guru yang
keturunannya memerintah tanah Luwu.
Catatan silsilah bangsa bugis dan
Luwu yang jelas dan akurat. Kita bisa melihatnya di istana Raja Luwu terakhir
yang terdapat di Palopo. Namun di masa
lalu dengan terbatasnya ilmu dan juga terpencilnya daerah mereka membayangkan
orang yang turun dari langit adalah suatu yang sangat logis. Jika kita pernah nonton film “Outlander”
mungkin hal ini menjadi sedikit logis. Dalam film ini dikisahkan tentang orang asing yang terdampar didaratan
Viking. Dia jatuh dari langit dan singkat cerita, penduduk yang awalnya
membencinya, akhirnya berbalik menyukainya setelah dia menyelamatkan sang raja
saat perburuan Morwen. Mahluk ganas pemangsa manusia. Orang asing ini dibantu beberapa ksatria Viking bertempur
melawan Moorwen yang berakhir dengan kemenangan, dan juga kematian sang raja.
Akhir cerita si orang asing ini memutuskan tetap
tinggal dan menikah dengan putri sang raja di tanah Viking. Outlander artinya adalah orang asing.
Film ini disutradai oleh Howard McCain dan dibintangi
oleh James Caviezel.
****
Luwu berasal dari bahasa wotu yaitu
Luwo yang berarti sangat luas hal ini dapat dibuktikan bahwa luas wilayah Luwu
purba memang sangat luas, terhampar hampir di seluruh daratan Sulawesi. Penduduk
asli ketiga kabupaten bekas kerajaan
Luwu Purba (Luwu, Luwu Utara dan Luwu
Timur) adalah suku tersendiri karena Bahasanya,
bahasa Tae’, lebih dekat ke bahasa Toraja.
Budaya pertanian dan makanan pokok
mereka aslinya adalah sagu, yang diolah
menjadi kapurung, bubur sagu encer yang dicampur dengan sagu dan ikan, mirip
bubur Manado. Karena itu untuk mencari sagu di daerah ini mudah. hampir dihutan-hutannya mudah ditemukan pohon
sagu. Pergeseran ke beras karena penggusuran dusun sagu penduduk asli oleh
sawah-sawah para perantau Bugis, serta oleh politik beras Bulog dan jatah PNS
dan prajurit. Sementara itu, penduduk asli bekas kerajaan Luwu’ itu kini
semakin terjepit oleh perantau Bugis, Toraja, penduduk transmigran jawa dan
Bali. Sehingga mereka sekarang hanya ada
di Pamona Selatan di dataran tinggi Mungkutana di Luwu Utara dan sekitar danau Matano.
Perekonomian di Luwu dipegang oleh saudagar-saudagar Bugis
yang berdagang sampai kepelosok desa ,
sehingga ada ungkapan “di mana ada asap
ke luar dari hutan, di situ ada orang Bugis sedang menggergaji.”
****
Sebulan
sudah kami beristirahat , saatnya ke lokasi baru. Nama Luwu ada 3 yaitu Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. Luwu ibukotanya
Palopo, Luwu utara ibukotanya Masamba , Luwu Timur ibukotanya Malili. Dan
tujuan kami saat ini adalah Luwu Timur.
No comments:
Post a Comment