Saturday 29 October 2011

Balasan Tuhan cepat dan pedih



Pagi itu.. saat pergi mengisi pulsa di warung. Ada seorang pengamen tua. Modalnya hanya kecrekan dari tutup botol bekas. wajahnya saya lupa, karena saya tidak memandanganya. Baru beberapa baris lagu, entah apa lagunya dia sudah menadahkan tangan, saya bilang tidak pak terima kasih. Namun dia tetap menunggu saya yang kebetulan memegang uang sisa beli pulsa, Rp 2000 rupiah. Saya tetap bilang maaf pak. Karena kebetulan hanya uang itu yang tersisa dalam genggaman plus sekeping logam limaratusan di saku celana.

Namun pengamen tua itu tetap menunggu saya untuk memberinya. Saya mengulangi lagi ucapan saya. Maaf pak.

Dan pengamen itu pun pergi.
Sepeninggalannya saya termenung. Harusnya saya tadi berikan sisa uang ini. Mungkin itu jatah dia. tapi .. akh sudahlah..

Siangnya saya kembali isi pulsa. Maklum nomor hpnya ada dua. Selain itu tadi beli pulsanya recehan, karena kebetulan disaku celana sedang nanggung isinya. Setelah mengetikan nomor hp saya di hp penjual pulsa, saya pergi. Yakin nomor hp sudah terisi, karena terdengar sms masuk. Biasanya konfirmasi bahwa pulsa sudah masuk. Jadi tidak saya periksa.

Satu jam kemudian, setelah jauh.. bermaksud menelpon. Tapi.. kok tidak bisa nelpon. Pas di cek pulsanya tidak masuk. Aneh. padahal tadi benar nulis angkanya. Jadi yang bunyi sms konfirmasi tadi apa ya. pulsa hp saya tetap nol. Nanti akan saya cek ke penjual pulsa tadi pikir saya.

Motor saya nyalakan. dan siapa sangka prit.. polisi menyuruh saya berhenti. Ada apa pak?
Biasa razia gabungan. Surat suratnya.. Pinta dia.
Saya serahkan semua surat-surat. Lengkap. Lampu nyala. Apalagi yang kurang. Pikir saya.
Anda tahu tidak dilarang menelpon dalam berkendara.
Loh.. saya tidak menelpon saat nyetir pak.
Itu apa di tangan. Kata dia sambil menunjuk hp yang masih dalam genggaman tangan kiri saya.
Astaga..
Saya tidak sedang menelpon pak.
Tapi hp di tangan anda itu buktinya. ada undang-undangnya menyetir kendaraan sambil menelpon itu dilarang. bla-- bla.. bla.. Ayo di tilang ya..
Maaf pak damai saja..
Oke saya bantu.. punya berapa.
Saya buka dompet. saya keluarkan semua isinya. Segini pak.
Oke.. pergi sana. lalu dia pergi sambil mengambil uang yang saya punya saat itu.
Saya cuma bengong..

Sorenya.. mau beli pulsa lagi. Kebetulan ada teman bayar hutang, jadi punya uang lagi. Kali ini sangat hati-hati menulis nomornya. Dan sms konfirmasi diterima. dicek semuanya beres. Pulsa masuk dan hati tenang. Everything is ok pikir saya.

Tetapi.. setelah beberapa langkah beranjak dari konter pulsa dan cek dompet disaku, uangnya kok hilang selembar. Seratus rebu rupiah. Cek sana, cek sini. tanya ke konter dan mencari ke halaman sekitarnya. akhirnya menyerah..

Tuhan.. Maafkan aku. Balasan Mu benar-benar cepat dan pedih. Ini benar-benar teguran dari Mu. Tiga kali sial. Benar-benar pedih.

No comments:

Post a Comment