Wednesday, 30 November 2011
Jakarta memerlukan bangku untuk sekedar duduk dan beristirahat
Kota Jakarta itu panas. Kita semua tahu. Namun tahukah bahwa anda betapa nelangsanya warga jakarta ketika berjalan. Panas, haus dan lelah setelah berjalan jauh, dan ketika mencoba duduk di pinggir jalan hanya sekedar untuk beristirahat malah diusir satpam penjaga gedung. Mau ke mall nanggung karena sama saja hasilnya.
Memang kita bisa beristirahat di warung kakilima di pinggir jalansambil minum segelas teh botol. Namun bagaimana jika ingn membuka bekal kita, apakah bisa numpang makan di warung makan. Saya rasa tidak boleh, kecuali kita membeli sesuatu disitu.
Padahal kita disarankan berhemat. Tapi zaman memang sudah berubah. Kita sekarang dipaksa untuk konsumtif. Dipaksa untuk selalu membeli sesuatu, bahkan hanya segelas air putih. Padahal jika bisa kita kurangi budaya konsumtif ini maka akan sedikit sampah yang kita buang. Sedikit biaya yang kita keluarkan dan semakin berguna rupiah yang kita punya.
Karena itu kita membutuhkan tempat untuk berteduh dan juga bangku untuk sekedar duduk. Apapun model dan bentuknya. Tidak perlu bagus dan mewah. Karena ketika capai dan lelah itu tiba para pejalan kaki perlu beristirahat dan sekedar duduk untuk memijat kakinya yang lelah. Jangan suruh mereka ke mall atau warung. Yang mereka perlukan hanya berhenti sebentar. Untuk mengambil nafas dan untuk menentukan langkah apa yang akan diambil selanjutnya dalam meneruskan hidup di kota yang sesak dan selalu terburu-buru ini.
Bangku dan tempat berteduh yang ada saat ini hanya halte bus. Itu pun bangkunya sudah semakin irit. Malah di depan Istana Negara tidak ada bangkunya sama sekali. Kita perlu lebih dari itu.
Saat ini, semenjak Monas diberi pagar, Jakarta menjadi sangat kejam. Tidak ada lagi tempat para pekerja beristirahat di siang hari. Hanya mesjid dan mushola yang selalu membukakan pintu untuk para pekerja beristirahat.
Tuesday, 29 November 2011
Lomba The +Project
Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, Indonesia memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi. Hampir setiap hari terjadi perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan, mendapatkan pendidikan yang baik, dan berharap akan mendapatkan hidup yang lebih layak. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai tantangan bagi kota-kota di Indonesia untuk memberikan ruang publik yang aman, indah, memiliki efisiensi energi sekaligus menjadi kebanggaan warganya.
Ceritakan ide Anda untuk menciptakan ruang publik yang tidak hanya aman, nyaman, tapi juga ramah lingkungan.
Caranya : Bayangkan kota yang nyaman dan aman yang ideal, yang kita dambakan untuk dihuni. Tersedianya fasilitas umum yang memadai, termasuk penerangan kota yang cukup merupakan salah satu hal yang membuat sebuah kota menjadi layak huni.
Dan kemudian menangkan berbagai hadiah, serta raih kesempatan untuk menjadi bagian dari tim Philips untuk mewujudkannya ide anda menjadi kenyataan!
Buka saja http://www.philips.co.id/ The ‘+’ Project by Philips akan mengajak Anda untuk ikut menyumbang ide dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi kota.
Lomba ini dibagi dalam 3 tema besar, yaitu:
1. memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dalam meningkatkan
standar hidup dan kelayakan hidup kota (Kota Layak Huni),
2. mendorong masyarakat untuk menerapkan pola makan dan hidup sehat (Hidup Sehat),
3. mengurangi hambatan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas (Akses terhadap Layanan Kesehatan).
Ketiga tema besar tersebut diangkat oleh Royal Philips Electronics untuk meluncurkan The + Project. Menurut Robert Fletcher, Presiden Direktur PT Philips Indonesia, program ini merupakan kolaborasi antara pihak swasta dengan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kesehatan.
Kompetisi ini berlangsung mulai 28 November 2011 - 31 Januari 2012. Nantinya akan dipilih 3 pemenang dengan ide terbaik. "Kami akan mewujudkan ide para pemenang tersebut dalam proyek realisasi dengan biaya sampai dengan 5.000 US Amerika," kata Fletcher.
Monday, 28 November 2011
Jaya dan Wijaya : Penjaga Gerbang Istana dan gedung juga timur Indonesia
Pernah lihat patung yang berdiri seram di depan sebuah gedung? Tahukah namanya?
Patung Dua penjaga itu adalah Raksasa Dwarapala.Mereka adalah penjaga gerbang setia di Vaikuntha, Istana Wisnu. Biasanya patung ini dijumpai juga di depan istana dalam Gunungan wayang, Dua raksasa itu bernama Jaya dan Wijaya yang juga diabadikan sebagai nama pegunungan di Papua sebagai pintu gerbang Indonesia dari sebelah timur.
Dikisahkan Wisnu ingin suasana tak terganggu saat berdua dengan istrinya Lakshmi. Jaya dan Wijaya diinstruksikan untuk tidak mengizinkan semua pengunjung masuk. Empat tamu telah mempunyai janji untuk bertemu dengan Wisnu, akan tetapi Jaya dan Wijaya menolak mereka masuk ke dalam istana. Ke empat tamu tersebut marah dan memberi kutukan bahwa ke dua raksasa penjaga tersebut akan turun di dunia dan lahir dua belas kali sebagai musuh Wisnu.
Setelah selesai kejadian, Wisnu datang dan mengatakan bahwa mereka cukup lahir tiga kali sebagai musuh Wisnu dan akan kembali lagi bersama Wisnu. Jalan yang biasa ditempuh manusia untuk Jumbuh Kawula Gusti, bertemu dengan Gusti adalah dengan jalan berbuat kebaikan, dharma. Jalan Jaya dan Wijaya adalah jalan pintas tercepat, setiap saat dalam kehidupannya di dunia mereka hanya berpikir tentang musuhnya yaitu Wisnu, tak ada waktu senggangpun tanpa berpikir tentang Wisnu musuhnya.
Jaya dan Wijaya pertama kali lahir sebagai saudara kembar iblis, Hiranyaksha dan Hiranyakashipu yang dibunuh oleh Prahlada sebagai titisan Wisnu. Jaya dan Wijaya kemudian mengambil kelahiran kedua sebagai Rahwana dan Kumbhakarna, yang terbunuh oleh Sri Rama sebagai titisan Wisnu juga. Akhirnya, Jaya dan Wijaya lahir sebagai Shishupal dan Dantavakra dan dibunuh oleh Wisnu yang menitis sebagai Sri Krishna.
Bagaimana nasib mereka kini? Zaman boleh berganti. Dulu menjaga istana Wisnu dan saat ini kedua raksasa itu terpaksa turun pangkat. Karena Wisnunya sudah mati, Mereka sekarang menjadi satpam di rumah-rumah dan gedung para pejabat kita.
Saturday, 26 November 2011
Sila Pancasila
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keputusan dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan Undang-Undang Dasar bagi Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Undang-Undang Dasar tersebut ialah UUD 1945. Dalam pembukaan UUD tersebut kita temukan dasar Negara “Pancasila”. Oleh karena itu, secara yuridis pancasila sah menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.
Akibat hukum dari disahkannya pancasila sebagai dasar Negara, maka seluruh kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila. Landasan hukum Pancasila sebagai dasar Negara dapat memebri akibat hukum dan filosofis; yakni kehidupan bernegara bangsa ini haruslah berpedoman pada pancasila.
Namun mewujudkan itu berat sekali ternyata. Sila pertama banyak dilanggar.. ahmadiah dihancurkan, di beberapa daerah fanatisme agama mulai membakar. Sila kedua dirumah sakit daerah dan swasta masih ada yg ditelantarkan jika tidak membawa uang muka. sila ketiga lebih merana..bibit bibit permusuhan dipelihara dan disimpan dalam sekam. Sila kempat TAMBAH PUSING.. dpr dan pilkada ga jelas arahnya. Sila ke lima dalam perjalanan walau terseok-seok. Papua poso dan apalagi.. Namun mudah mudahan dapat diwujudkan semua sila itu dengan banyaknya orang kaya yang terus tumbuh. Dengan rasa dan hati juga aturan dan balasan yang jelas dan setimpal.
Tapi nggak papa. Jangan lihat sekarang.. tapi nanti. Semua perlu proses.
optimis perlu selalu ditiupkan.
Thursday, 24 November 2011
pandangan hidup orang sunda
Pandangan hidup orang sunda pada dasarnya dilandasi oleh sikap “silih asih, silih asah, dan silih asuh”, artinya saling mengasihi, saling mengasah atau mengajari, dan saling mengasuh sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang diwarnai keakraban,kerukunan, kedamaian, ketentraman, dan kekeluargaan.
Seperti tampak pada data ungkapan sehari-hari mereka berikut ini:
1. Kawas gula jeung peueut
‘seperti gula dengan nira yang matang’
artinya : hidup rukun sayang menyayangi, tidak pernah berselisih.
2. Ulah kawas seuneu jeung injuk
‘jangan seperti api dengan ijuk’
Artinya: jangan mudah berselisih.agar pandai mengendalikan napsu-napsu
negatif yang merusak hubungan dengan orang lain.
3. Ulah nyieun pucuk ti girang
‘jangan merusak tunas dari hulu’
Artinya: jangan mencari bibit permusuhan
4. Ulah neundeun piheuleut ulah nunda picela
‘jangan menyimpan jarak jangan menyimpan cela’
Artinya: jangan mengajak orang lain untuk melakukan kejelekan dan
permusuhan.
5. Bisi aya ti geusan mandi
‘kalau-kalau ada dari tempat mandi’
Artinya: segala sesuatu harus dipertimbangkan agar pihak lain tidak
tersinggung.
6. Henteu asa jeung jiga
‘tidak merasa sangsi dan ragu’
Artinya: sudah merasa seperti saudara, bersahabat
7. Yén ana perkara ajang dhéng buka (Jawa-Cirebon)
‘jika ada perkara jangan dibuka’
Artinya: jika kita mengetahui sesuatu kejelekan orang lain, hal itu Janganlah
disebarluaskan.
8. Ulah rubuh-rubuh gedang
‘jangan rebah seperti pepaya’
Artinya: janganlah mengerjakan pekerjaan tanpa mengetahui apa maksud dan
tujuannya, hanya karena orang lain melakukannya.
9. Ngadeudeul ku congo rambut
‘memberi bantuan dengan ujung rambut’
Artinya: memberi sumbangan atau bantuan kecil, tetapi disertai
kerelaan atau dengan ikhlas hati.
10. Pondok jodo panjang baraya
‘pendek jodoh panjang persaudaraan’
Artinya: meskipun sebagai suami istri sudah berpisah, hendaknya
persaudaraan tetap dilanjutkan/dipertahankan.
Masyarakat Sunda sering menghindari hal-hal perselisihan, menghindari
menghasut dan melibatkan orang lain ke dalam perselisihan, sebagaimana tampak
dalam ungkapan Nomor 2,3, dan 10. Selain itu, ada juga ungkapan sebagaimana
berikut ini.
11. Ulah marebutkeun balung tanpa eusi
‘jangan memperebutkan tulang tanpa isi’
Artinya: jangan memperebutkan perkara yang tidak ada gunanya’
12. Ulah ngadu-ngadu raja wisuna
‘jangan membangkitkan amarah’
Artinya: jangan membangkitkan bibit kemarahan antara dua orang agar pecah
persahabatannya/berpisah bersahabat.
Hidup rukun dan damai akan tercapai apabila dalam kehidupan bermasyarakat
kita saling sayang-menyayangi, saling hormat-menghormati, dan tidak memancing
keresahan dan kemarahan orang lain, seperti tampak pada ungkapan nomor 3 dan 7 di
samping ungkapan berikut ini:
13. Ulah ngaliarkeun taleus ateul
‘jangan menyebarkan talas gatal’
Artinya: jangan menyebarkan perkara yang dapat menimbulkan
keburukan/keresahan.
Selain itu, di dalam proses interaksi sosial antara individu yang satu dengan
individu lainnya, dalam masyarakat Sunda tidak boleh menyinggung perasaan orang
lain yang akan mengakibatkan perpecahan di antara anggota masyarakat itu sendiri.
Seperti terungkap dalam data nomor 5 dan ungkapan berikut ini.
14. Ulah nyolok mata buncelik
‘jangan mencolok mata yang melotot’
Artinya: jangan berbuat sesuatu di hadapan orang lain, dengan
maksud mempermalukan orang lain.
15. Ulah biwir nyiru rombéngeun
‘bibir jangan seperti niru yang rusak dan sobek-sobek’
Artinya: janganlah membicarakan sesuatu yang tidak pantas
terdengar oleh orang lain, senantiasa mengendalikan diri dalam
bertutur kata.
Sesuai dengan sosial solidaritas, bahwa dalam berkehidupan bermasyarakat
kita tidak boleh mementingkan diri sendiri tetapi harus mendahulukan kepentingan
masyarakat dan keputusan pribadi yang tidak menguntungkan, sesuai dengan sikap
yang dikehendaki oleh masyarakat Sunda yang tidak boleh mementingkan diri sendiri,
sebagaimana tampak dalam ungkapan berikut ini:
16. Buruk-buruk papan jati
‘betapa pun lapuknya kayu jati itu kuat’
Artinya: betapapun besar kesalahan saudara atau sahabat, mereka
tetap saudara kita, orang tua tentu dapat mengampuninya.
17. Kaciwit daging kabawa tulang
‘tercubit kulit dagingpun terbawa’
Artinya: ikut tercemar karena perbuatan salah seorang sanak keluarga
18. Ulah mapay ka puhu leungeun
‘jangan menyusur ke pangkal lengan’
Artinya: janganlah kesalahan anak membawa buruk kepada orang tuanya.
Manusia di muka bumi ini sesuai dengan ajaran agama diwajibkan saling
hormat-menghormati, dan saling harga menghargai dengan sesama manusia, sesuai
pula dengan sila Pancasila. Dalam masyarakat Sunda pun hal itu tercermin pada
ungkapan berikut ini:
19. Wong asih ora kurang pangalé, wong sengit ora kurang panyacad
‘orang pengasih tidak kurang pujian, orang yang jelek (pemarah) tidak
kekurangan celaan’
Artinya: orang yang pengasih kepada yang lain akan disenangi, dan orang
yang bengis akan dibenci.
20. Ana deleng dén deleng, anu rungu dén rungu
‘ada penglihatan dilihat, ada pendengaran didengar’
Artinya: jika ada sesuatu lihatlah atau dengarlah dengan patuh, tetapi
janganlah dilihat atau didengar dengan tujuan jelek.
Sunday, 20 November 2011
Peta Bahasa Indonesia di Dunia
Mantaff.. Zaman sekarang semua bisa diukur. Bahkan penggunaan bahasa bisa dihitung. Itulah yang dilakukan oleh Eric Fischer pada twitter.com.
Siapa sangka bahasa indonesia bisa menjadi nomor 3 bahasa yang dipakai di dunia. Kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pengguna Twitter terbesar di dunia. jadi rasanya wajar saja jika penggunaan Bahasa Indonesia di situs itu sangat banyak.
Sebuah analisis dilakukan oleh beberapa peneliti di AS dengan memanfaatkan piranti lunak Compact Language Detector (CLD) yang dibenamkan Google pada setiap browser Chrome mereka. CLD bersifat Open Source dan telah diekstrak oleh Mike McCandless sehingga bisa digunakan oleh banyak orang. Adalah Eric Fischer yang menerapkan piranti lunak itu pada Twitter dan, melalui pengolahan lanjutan, menghasilkan sebuah peta yang menarik untuk dilihat.
Pada peta tersebut, bisa terlihat gambaran kasar sebaran pengguna Twitter di Indonesia. Jawa terlihat paling jelas, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi cukup tampak meski tak utuh. Sedangkan Papua agaknya memiliki pengguna Twitter paling sedikit karena nyaris tak terlihat.
Dari hasil analisa tersebut, berikut adalah 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di Twitter:
1. Inggris
2. Portugis
3. Indonesia
4. Spanyol
5. Malaysia
6. Jepang
7. Belanda
8. Korea
9. Filipina
10.Russia
Saturday, 19 November 2011
Nonton film : APOLLO 18
Pada tanggal 17 Desember 1972, NASA meluncurkan misi Apollo 17, yang dikatakan sebagai misi terakhir ke bulan. Namun secara rahasia, pada bulan Desember tahun 1973, NASA kembali mengirimkan dua astronotnya ke bulan, dalam sebuah misi rahasia yang dinamakan Apollo 18.
APOLLO 18 adalah misi rahasia NASA (National Aeronautics and Space Administration. Misi ini tidak pernah diakui pernah ada dan dilaksanakan. Karena itu tokoh-tokoh dalam misi ini tidak pernah diketahui keberadaannya sekarang. Tubuh mereka hilang dan tidak pernah ditemukan.
Jika penasaran bagaimana para astronot itu hilang? silakan tonton film ini.
Jangan membayangkan film ini seperti Transformer atau film keluarga. Karena film ini dibuat dari kumpulan video-video rahasia NASA yang disusun menjadi satu rangkaian cerita utuh.
Thursday, 17 November 2011
Kamar mandi orang bugis
Bagi orang bugis di sulawesi selatan umumnya mandi adalah kebutuhan sehari-hari. Apalagi cuaca disana panas dan lembab. Jika hari panas dan debu plus keringat lengket terasa dikulit. Sehari mereka rata-rata mandi 2 kali sehari.
Umumnya masyarakat di Sulawesi Selatan ini sudah membuat kamar untuk MANDI CUCI KAKUS di dalam rumah. Namun jika kita sedikit masuk ke pedalaman, atau agak keluar dari kota-kota besarnya maka jangan heran jika menjumpai toilet atau kamar mandi yang terletak di halaman depan rumahnya. Biasanya lengkap dengan sumur timba. Kenapa bisa begitu? Karena umumnya rumah-rumah mereka berbentuk panggung sehingga kamar mandi harus ada diluar rumah. Sehingga menurut mereka perlu biaya besar untuk membuat kamar mandi di dalam rumah mereka.
Bagaimana mandinya? Bayangkan saja mandi dengan mengenakan celana dalam bagi laki-laki. Dan jika anda wanita.. Umumnya wanita bugis mandi menggunakan sarung. Kenapa? Karena mereka mandi di kamar mandi tanpa bilik atau pembatas. Tanpa dinding dan mudah terlihat oleh orang-orang. Yang lebih unik lagi umumnya kamar mandi ini terletak di depan rumah mereka. Di halaman depan. Kebayang bagaimana serunya acara mandi.
Namun jangan aneh-aneh. Biasa saja, karena ini sudah menjadi kebiasaan mereka.
Namun jika anda terpaksa mandi seperti ini dan masih sedikit malu maka sebaiknya mandi mejelang isya. Karena keadaan sudah gelap dan orang yang lalu lalang sudah sedikit.
Apapun itu nikmatilah..
Lain lagi jika anda mau buang air besar. Toiletnya tanpa dinding. Hanya ada jongkokan. Jadi terpaksa harus sarungan jika mau buang itu hajat.
Jadi jangan kaget jika anda sedang jalan-jalan melihat orang lagi jongkok di depan rumahnya.
Wednesday, 16 November 2011
Tuesday, 15 November 2011
ufo diatas pulau kalimantan
Kita sering membayangkan bahwa ada mahluk lain selain manusia dimuka bumi ini. Namun kita tidak pernah menyangka betapa dekatnya mereka sebetulnya.
UFO atau unidentification flying objek atau benda terbang tidak dikenal atau piring terbang istilah cepatnya ternyata banyak beterbangan di sekitar kita.
Foto ini diambil awal bulan Juni 2011dari dalam pesawat terbang komersial , ketika terbang diatas laut jawa dari Banjarmasin menuju Jakarta.
Foto pertama nampak angkasa yang bersih dan cerah.. Nampak muncul cahaya pertama..
Foto kedua ketika tiba-tiba muncul 3 cahaya bulat entah dari mana..
PERHATIKAN dipojok sebelah kanan bawah.. tampak awan yang bercahaya. Apakah itu kapal induk mereka..?
Foto ketiga ketika salah satu dari ufo turun kebawah.. Sepertinya menuju kapal induk itu..
Foto keempat ketika salah satunya menghilang dan tinggal tersisa satu di angkasa..
Siapakah mereka?
Apakah mereka?
Entahlah.. Hanya Tuhan yang tahu.
UFO atau unidentification flying objek atau benda terbang tidak dikenal atau piring terbang istilah cepatnya ternyata banyak beterbangan di sekitar kita.
Foto ini diambil awal bulan Juni 2011dari dalam pesawat terbang komersial , ketika terbang diatas laut jawa dari Banjarmasin menuju Jakarta.
Foto pertama nampak angkasa yang bersih dan cerah.. Nampak muncul cahaya pertama..
Foto kedua ketika tiba-tiba muncul 3 cahaya bulat entah dari mana..
PERHATIKAN dipojok sebelah kanan bawah.. tampak awan yang bercahaya. Apakah itu kapal induk mereka..?
Foto ketiga ketika salah satu dari ufo turun kebawah.. Sepertinya menuju kapal induk itu..
Foto keempat ketika salah satunya menghilang dan tinggal tersisa satu di angkasa..
Siapakah mereka?
Apakah mereka?
Entahlah.. Hanya Tuhan yang tahu.
Saturday, 12 November 2011
Asal usul sunda
65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak mendiami daerah bagian barat yang bersempadan dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku Batak banyak mendiami Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti Bandung, Cimahi, Bogor, Bekasi, dan Depok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai hampir di seluruh daerah Jawa Barat.
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak
beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada
yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta.
Pada masa nirleka (prasejarah) masyarakat Sunda begitu menjunjung tinggi (roh) para leluhur dan ajaran-ajarannya. Kepercayaan terhadap nenek moyang ini senantiasa dipelihara oleh mereka hingga berabad-abad kemudian setelah agama Hindu-Buddha dan Islam masuk ke wilayah mereka. Jadi, walaupun pengaruh agama lain kuat terhadap kehidupan, masyarakat Sunda kuno tetap memegang teguh kepercayaan terhadap (ajaran) nenek-moyang. Naskah-naskah kuno begitu sering menyebutkan adanya kabuyutan, yakni tempat sakral yang diperuntukkan bagi kaum brahmana atau resi atau bagawat yang bertugas memelihara ajaran agama dan tempat suci itu sendiri. Kabuyutan juga merupakan tempat di mana para pujangga (kauam intelektual) menulis kitab-kitab tentang agama. Prasasti Gegerhanjuang (1111 M) di Singaparna (Tasikmalaya), misalnya, menyebutkan adanya panyusukan atau penyaluran air sehubungan dengan pembangunan Kabuyutan Linggawangi di tempat bersangkutan.
Upaya raja-raja Sunda dalam membuat kabuyutan juga banyak diabadikan dalam naskah-naskah, salah satunya Amanat Galunggung (dikenal juga sebagai Kropak 632 atau Naskah Ciburuy). Di dalamnya diberitakan bahwa Prabu Dharmasiksa berpesan terhadap anak-cucunya agar memegang teguh ajaran agama dan menjaga Kabuyutan Galunggung. Diperingatkannya bahwa kabuyutan tersebut jangan jatuh ke tangan orang non-Sunda, dan orang yang memelihara kabuyutan tersebut akan memeroleh kesaktian, unggul dalam perang, hidup akan lama, keturunannya akan bahagia. Jelas, bahwa bagi raja-raja Sunda, fungsi kabuyutan sebagai kekuatan magis dinilai sangat penting, lebih penting dari, misalnya, lamanya sang raja memerintah. Dalam pandangan orang Sunda Kuno, kedudukan kabuyutan sejajar dengan nilai kemenangan dalam perang. Pada masa Sri Baduga, pemeliharaan terhadap kabuyutan ini tetap dilaksanakan. Ia menyatakan, kabuyutan di Sunda Sembawa dan Gunung Samaya dijadikan sebagai “desa perdikan”, yaitu desa yang dibebaskan dari pajak. Kabuyutan ini dibebaspajakkan karena jasa-jasanya terhadap negara dalam memelihari ajaran leluhur dan juga perintah raja.
Naskah Amanat Galunggung juga memuat ajaran agar senantiasa melaksanakan perintah nenek moyang (juga orangtua) serta menjaga apa-apa yang telah diperbuat oleh leluhur yang telah almarhum (suwargi).
“Tetaplah mengikuti orangtua, melaksanakan ajaran yang membuat parit di Galunggung, agar unggul perang, serba tumbuh tanam-tanaman, lama berjaya. Sungguh-sungguhlah mengikuti patikrama warisan dari para almarhum.”
Nama KERAJAAN SUNDA berawal ketika Sri Baginda Maha Raja Lingga Warman Kusuma Yudha sebagai Raja terakhir (ke. 12) Kerajaan Jagat Pati Tarum Nagara yang berkedudukan di Keraton Bima (sekarang Obyek Wisata Kolam Linggajati) ..mengalami kemunduran / masa suram. Dan akhirnya menyerahkan Tahta Kerajaannya kepada menantunya yang bernama Sri Maha Prabu Tarusbawa / Sang Tohaan, yang kemudian mengganti nama Kerajaannya menjadi KERAJAAN SUNDA, Thn. 591 SM, yang berkedudukan di Ds. Sembawa Peusing Kec. Jalaksana Kuningan.
Tarus bawa adalah suami dari Putri Mahkota Prabu Lingga Warman yang bernama Ratu Widari Mayang Kencana.
Ratu Dewi Mayang Kencana mem punyai adik kandung yang bernama Ratu Dewi Sobakancana, yang kemudian dijadi kan Permesuri oleh Sri Haji Depuhyantang Jayanase yang kemudian beliau mendi rikan Kerajaan besar di Swarnabhumi /Sumatera yang bernama Kerajaan SRIWIJAYA.
Sri Maha Prabu Tarusbawa Sang Tohaan mempunyai dua orang anak. Putra pertama bernama Raden Sunda Sembawa sebagai Putra Mahkota dan yang ke dua bernama Ratu Dewi Mayang Sari. Raden Sunda Sembawa mempu nyai putri bernama Ratu Teja Kencana/Sekar Kencana yang kemudian dijadikan Permaisuri oleh Raden Sanjaya Haris Dharma Yudha (Cucu Sang Mandiminyak Raja Galuh Medang Kamuliaan Kuningan).
Sementara Putra kedua yang bernama Ratu Dewi Mayang Sari menikah dg Raden Wangsa Nagara (sebagai Patih Kerajaan Sunda) mempunyai putra yang bernama Raden Anggada. Raden Sanjaya dari pernikahannya dg Ratu Sekar Kencana/ Teja Kencana dikaruniai satu orang putra yang diberi nama Prabu Anom Raden Barmawijaya/ Raden Tamperan/Sang Dago Jawa.
Selanjut nya seiring perjalanan waktu pada akhirnya Beliau Raden Sanjaya dinobatkan sebagai RAJA SUNDA, Thn. 645 SM dan diberikan Gelar MAHA RAJA HARIS DHARMA BHIMA PRAKARMA PRABU MAHESWARA SARWA JAYASATRU YUD HA PURNA JAYA....
Keratonnya berkedudukan di KERATON BIMA ( sekarang Obyek Wisata Kolam Linggajati).
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak
beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada
yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta.
Pada masa nirleka (prasejarah) masyarakat Sunda begitu menjunjung tinggi (roh) para leluhur dan ajaran-ajarannya. Kepercayaan terhadap nenek moyang ini senantiasa dipelihara oleh mereka hingga berabad-abad kemudian setelah agama Hindu-Buddha dan Islam masuk ke wilayah mereka. Jadi, walaupun pengaruh agama lain kuat terhadap kehidupan, masyarakat Sunda kuno tetap memegang teguh kepercayaan terhadap (ajaran) nenek-moyang. Naskah-naskah kuno begitu sering menyebutkan adanya kabuyutan, yakni tempat sakral yang diperuntukkan bagi kaum brahmana atau resi atau bagawat yang bertugas memelihara ajaran agama dan tempat suci itu sendiri. Kabuyutan juga merupakan tempat di mana para pujangga (kauam intelektual) menulis kitab-kitab tentang agama. Prasasti Gegerhanjuang (1111 M) di Singaparna (Tasikmalaya), misalnya, menyebutkan adanya panyusukan atau penyaluran air sehubungan dengan pembangunan Kabuyutan Linggawangi di tempat bersangkutan.
Upaya raja-raja Sunda dalam membuat kabuyutan juga banyak diabadikan dalam naskah-naskah, salah satunya Amanat Galunggung (dikenal juga sebagai Kropak 632 atau Naskah Ciburuy). Di dalamnya diberitakan bahwa Prabu Dharmasiksa berpesan terhadap anak-cucunya agar memegang teguh ajaran agama dan menjaga Kabuyutan Galunggung. Diperingatkannya bahwa kabuyutan tersebut jangan jatuh ke tangan orang non-Sunda, dan orang yang memelihara kabuyutan tersebut akan memeroleh kesaktian, unggul dalam perang, hidup akan lama, keturunannya akan bahagia. Jelas, bahwa bagi raja-raja Sunda, fungsi kabuyutan sebagai kekuatan magis dinilai sangat penting, lebih penting dari, misalnya, lamanya sang raja memerintah. Dalam pandangan orang Sunda Kuno, kedudukan kabuyutan sejajar dengan nilai kemenangan dalam perang. Pada masa Sri Baduga, pemeliharaan terhadap kabuyutan ini tetap dilaksanakan. Ia menyatakan, kabuyutan di Sunda Sembawa dan Gunung Samaya dijadikan sebagai “desa perdikan”, yaitu desa yang dibebaskan dari pajak. Kabuyutan ini dibebaspajakkan karena jasa-jasanya terhadap negara dalam memelihari ajaran leluhur dan juga perintah raja.
Naskah Amanat Galunggung juga memuat ajaran agar senantiasa melaksanakan perintah nenek moyang (juga orangtua) serta menjaga apa-apa yang telah diperbuat oleh leluhur yang telah almarhum (suwargi).
“Tetaplah mengikuti orangtua, melaksanakan ajaran yang membuat parit di Galunggung, agar unggul perang, serba tumbuh tanam-tanaman, lama berjaya. Sungguh-sungguhlah mengikuti patikrama warisan dari para almarhum.”
Nama KERAJAAN SUNDA berawal ketika Sri Baginda Maha Raja Lingga Warman Kusuma Yudha sebagai Raja terakhir (ke. 12) Kerajaan Jagat Pati Tarum Nagara yang berkedudukan di Keraton Bima (sekarang Obyek Wisata Kolam Linggajati) ..mengalami kemunduran / masa suram. Dan akhirnya menyerahkan Tahta Kerajaannya kepada menantunya yang bernama Sri Maha Prabu Tarusbawa / Sang Tohaan, yang kemudian mengganti nama Kerajaannya menjadi KERAJAAN SUNDA, Thn. 591 SM, yang berkedudukan di Ds. Sembawa Peusing Kec. Jalaksana Kuningan.
Tarus bawa adalah suami dari Putri Mahkota Prabu Lingga Warman yang bernama Ratu Widari Mayang Kencana.
Ratu Dewi Mayang Kencana mem punyai adik kandung yang bernama Ratu Dewi Sobakancana, yang kemudian dijadi kan Permesuri oleh Sri Haji Depuhyantang Jayanase yang kemudian beliau mendi rikan Kerajaan besar di Swarnabhumi /Sumatera yang bernama Kerajaan SRIWIJAYA.
Sri Maha Prabu Tarusbawa Sang Tohaan mempunyai dua orang anak. Putra pertama bernama Raden Sunda Sembawa sebagai Putra Mahkota dan yang ke dua bernama Ratu Dewi Mayang Sari. Raden Sunda Sembawa mempu nyai putri bernama Ratu Teja Kencana/Sekar Kencana yang kemudian dijadikan Permaisuri oleh Raden Sanjaya Haris Dharma Yudha (Cucu Sang Mandiminyak Raja Galuh Medang Kamuliaan Kuningan).
Sementara Putra kedua yang bernama Ratu Dewi Mayang Sari menikah dg Raden Wangsa Nagara (sebagai Patih Kerajaan Sunda) mempunyai putra yang bernama Raden Anggada. Raden Sanjaya dari pernikahannya dg Ratu Sekar Kencana/ Teja Kencana dikaruniai satu orang putra yang diberi nama Prabu Anom Raden Barmawijaya/ Raden Tamperan/Sang Dago Jawa.
Selanjut nya seiring perjalanan waktu pada akhirnya Beliau Raden Sanjaya dinobatkan sebagai RAJA SUNDA, Thn. 645 SM dan diberikan Gelar MAHA RAJA HARIS DHARMA BHIMA PRAKARMA PRABU MAHESWARA SARWA JAYASATRU YUD HA PURNA JAYA....
Keratonnya berkedudukan di KERATON BIMA ( sekarang Obyek Wisata Kolam Linggajati).
Monday, 7 November 2011
Kalimantan Painting expo di Galeri Nasional
Kemarin. 23 Oktober s/d 6 November 2011 bertajuk 'Neo Borneo Exocito' atau 'Kalimantan Painting Expo' yang digelar di Galeri Nasional, Jakarta para seniman asal Kalimantan menggelar karya-karyanya dalam media kanvas.
'Neo Borneo Exotico' atau 'Kalimantan Painting Expo' memberikan pesan tentang wajah, ekspresi, dan kondisi Kalimantan di era saat ini. Melalui balutan seni rupa Kalimantan memperlihatkan sosok eksotik tingginya nilai budaya nan agung. Bahasa gambar para perupa ini juga menyuarakan bahasa yang jujur , apa yang mereka rasa, lihat dan didengar tentang Kalimantan.
Adapun seniman yang ikut memeriahkan pameran
KalBar: Ali FS, Chreyst, M.Ridho Halim, Mamen, U'us Lukis, Yohanes Palaunsoeka
KalTeng: Donny Paul, P. Lampang S Tandang, Tria S Trang, Umar Sidik
KalTim: Akbar ABu, Bob Borneo, Iman Suyuti, Sairi Lumut, Surya Darma, Timbul Cahyono
KalSel: Diah Yulianti, H.Rizal Noor, Hajriansyah, M Husni Thambrin, Nanang M Yus, Sujatmika, Sulistiyono, Misbach Thamrin
Ini beberapa karya yang dipamerkan..
'Neo Borneo Exotico' atau 'Kalimantan Painting Expo' memberikan pesan tentang wajah, ekspresi, dan kondisi Kalimantan di era saat ini. Melalui balutan seni rupa Kalimantan memperlihatkan sosok eksotik tingginya nilai budaya nan agung. Bahasa gambar para perupa ini juga menyuarakan bahasa yang jujur , apa yang mereka rasa, lihat dan didengar tentang Kalimantan.
Adapun seniman yang ikut memeriahkan pameran
KalBar: Ali FS, Chreyst, M.Ridho Halim, Mamen, U'us Lukis, Yohanes Palaunsoeka
KalTeng: Donny Paul, P. Lampang S Tandang, Tria S Trang, Umar Sidik
KalTim: Akbar ABu, Bob Borneo, Iman Suyuti, Sairi Lumut, Surya Darma, Timbul Cahyono
KalSel: Diah Yulianti, H.Rizal Noor, Hajriansyah, M Husni Thambrin, Nanang M Yus, Sujatmika, Sulistiyono, Misbach Thamrin
Ini beberapa karya yang dipamerkan..
Thursday, 3 November 2011
Film seri: Game of Thrones
Hati hati jika ingin nonton film seri ini. Game of Thrones adalah film yang penuh adegan 17 tahun keatas. Kepala putus, wanita telanjang dan incest yang tidak cocok buat anak-anak. Hampir di setiap episodenya tersaji hal ini. Namun demikian ceritanya sangat mempesona. Tegang dan penuh intrik. membuat kita mawas diri dan lebih hati-hati dalam berteman. Gelap dan dingin adalah kesan yang pertama kita dapatkan ketika melihat film ini.
Film fantasi ini mengisahkan Tujuh Kerajaan di Westeros, suatu daerah di ujung dunia di mana hanya ada masa musim panas dan musim dingin yang panjang, sehingga setiap orang harus mampu dan dapat bertahan hidup. Kronik game of thrones berisi tentang perjuangan membela keluarga, dinasti dan tahta raja, tentang siapa yang berhak duduk dan mengendalikan Takhta Besi. Motonya adalah "winter is coming". Sehingga semua orang harus mempersiapkan diri dengan hal-hal yg diluar dugaan.
Selain masalah intrik kerajaan juga ada nightwalkers, suatu ancaman tambahan dari mahluk lain penghuni salju dan es yang menutupi wilayah utara Westeros dan Juga ancaman dari benua timur di laut sempit tempat bangsa lain berada.
Penasaran? tonton saja..tapi jangan ajak anak anda nonton film ini.
Wednesday, 2 November 2011
Dari Jembatan Barito
Mengunjungi Jembatan Barito di Kalimantan Selatan rasanya tidak ada yang istimewa.
Sunyi ketika hari kerja, dan ramai ketika sabtu minggu. Dengan kondisi bangunan penunjang pariwisata yang sedikit terbengkalai, hal ini dapat dilihat dari bangunan-bangunan yang berada di bagian bawah jembatan ini yang terlihat kosong seperti tidak ada penghuninya.
Jangan membayangkan tempat yang menyenangkan untuk melepas lelah. Namun cukuplah jika hanya untuk melihat kebesaran ciptaan Tuhan. Dan melihat usaha manusia dalam hidup dan mencoba membuat surga di bumi.
Jembatan ini panjangnya 1082 meter dan lebar 10 meter, berdiri diatas Sungai Barito dan menghubungkan jalan Trans Kalimantan, terletak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Tepatnya 30 menit dari kota Banjarmasin, dekat memang.
Jembatan Barito sering disebut pula jembatan Pulau Bakut, sesuai nama delta (pulau kecil) yang ada di bawahnya atau jembatan pulau Bakumpai, sesuai nama daerah tepi barat sungai Barito (sungai Banjar).
Jembatan ini diresmikan pada tahun 1997 oleh Presiden Soeharto.
Tuesday, 1 November 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)