Monday 8 August 2011

Goa Pakar dalam foto

Suasana dalam Gua

Terletak sekitar 7 km dari pusat kota Bandung, Tahura lebih dikenal dengan nama Dago Pakar. Lokasi ini bisa ditempuh hanya dengan 20 menit dari Jl Ir H Juanda dan sekitar 50 menit dari pusat kota (alun-alun). Dengan menggunakan angkutan umum hanya bisa sampai di terminal Dago. Untuk sampai ke lokasi wisata Dago Pakar, kita bisa berjalan kaki dengan medan yang menanjak. Namun bila enggan berjalan anda dapat menggunakan ojeg.
Lereng dan jurang yg sudah mulai ditanami dan dijadikan ladang


Tempat ini menyuguhkan panorama hutan di Kawasan Bandung utara yang menjadi penyumbang udara bersih dan pasokan air. Selain itu, anda pun bisa mengenal berbagai jenis flora dan fauna yang terdapat di Tahura ini.

Kawasan ini dulunya merupakan bagian dari Kelompok Hutan Lindung Pulosari dan diubah fungsinya menjadi Taman Wisata Curug Dago dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/Kpts/Um/8/1980.

Gerbang Gua Belanda


Goa Jepang dan Goa Belanda
Yang paling menarik dan paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah Gua Jepang dan Gua Belanda. Jika masuk dari Dago Pakar, anda hanya butuh berjalan sejauh kurang lebih setengah kilo meter saja untuk mencapai Gua Jepang. Dibuat pada tahun 1942, Goa Jepang memiliki empat buah pintu yang saling berhubungan. Pembangunan Gua Jepang ini tentu saja dikerjakan dengan sistem romusha pada saat Jepang berkuasa di Indonesia. Panjangnya mencapai 70 meter. Berfungsi sebagai tempat persembunyian dan perlindungan bagi Jepang di Bandung. Seperti kita ketahui, Jepang banyak membangun gua-gua diberbagai kota sebagai tempat persembunyiannya.

Suasana di gua Jepang


Di dalam Goa Jepang, terdapat empat buah kamar, yang digunakan sebagai tempat peristirahatan panglima tentara Jepang. Tempatnya lumayan bersih dan tidak terlalu angker terlihat, karena Gua Jepang ini menjadi favorit pengunjung objek wisata sehingga selalu ramai dengan wisatawan. Untuk masuk dan dapat melihat dengan jelas, anda dapat menyewa sebuah senter seharga Rp. 3.000,- dan anda akan ditemani oleh pemandu berkeliling Gua Jepang sambil diceritakan asal usul sejarahnya.

Tak jauh dari Gua Jepang, anda juga bisa mengunjungi Gua Belanda. Gua Belanda agak sedikit lebih luas dibandingkan dengan gua Jepang. Dibangun terlebih dahulu pada tahun 1941, Goa Belanda dipakai sebagai terowongan untuk PLTA.
.

Pada jaman kolonial Belanda, taman ini pernah dibangun waduk untuk pusat tenaga listrik karena memiliki sumber air yang sangat banyak, yang kemudian saat ini dimanfaatkan oleh PDAM sebagai sumber sumur resapan.
sarang kalong


Harga sewa senter Rp 3000 perbuah. Lumayan buat amal. Untuk memasuki goa, biasanya akan dipandu oleh pemandu yang ada di sekitar situ. Namun bila ingin masuk sendiri, disitu juga disediakan senter–senter yang bisa disewa.

jalan setapak menuju maribaya  6 km.. (2 jam jalan kaki).


Bagi yang suka hiking dari Dago Pakar kita bisa menembus ke Maribaya. Dalam perjalanan ke Maribaya yang menempuh jarak kurang lebih 5 km kita akan menemui aliran sungai Cikapundung beserta Curug (Air Terjun Dago), Curug lalay, Curug Omas serta wisata air panas Maribaya. Namun untuk kesananya diperlukan pemandu, karena tanda petunjuk jalan atau tanda tanda lainnya tidak tersedia.

No comments:

Post a Comment